Jumat, 11 Januari 2013

Pertukaran Aktiva Tetap


 Aktiva tetap adalah aktiva yang :
1.      Jangka waktu pemakaiannya lama
2.      Digunakan dalam kegiatan perusahaan
3.      Dimiliki tidak untuk dijual kembali dalam kegiatan normal perusahaan
4.      Nilainya cukup besar

Aktiva ini dapat digolongkan menjadi :
1.      Aktiva tetap berwujud (tangible fixed assets)
2.      Aktiva tak berwujud (intangible assets).

Pertukaran aktiva tetap disini maksudnya adalah aktiva yang telah dimiliki ditukarkan dengan aktiva yang dimiliki oleh pihak (perusahaan/orang) lain.
Suatu aktiva tetap yang sudah berkurang manfaatnya, dapat ditukarkan dengan yang lain. Penukaran aktiva tetap dapat dilakukan dengan aktiva yang sejenis (misalnya mobil dengan mobil), atau dapat juga dilakukan dengan aktiva yang tidak sejenis (misalnya mobil dengan mesin).
Dalam penukaran (trade in) aktiva tetap, terlebih dahulu harus ditentukan nilai tukarnya (trade in allowance). Selisih antara nilai tukar aktiva lama dengan harga aktiva baru merupakan jumlah yang harus dibayar. Selisih antara nilai tukar dengan nilai buku merupakan keuntungan atau kerugian dari penukaran. Apabila nilai tukar lebih besar dapripada nilai buku, maka akan diperoleh keuntungan. Sebaliknya, apabila nilai tukar lebih kecil daripada nilai buku, penukaran tersebut mendatangkan kerugian.
Ada dua cara pencatatan untuk transaksi penukaran aktiva tetap, yakni :
a.       Untuk penukaran aktiva tidak sejenis, keuntungan atau kerugian dibebankan dalam tahun berjalan
b.      Untuk penukaran aktiva sejenis, keuntungan dikurangkan pada harga aktiva baru, sedangkan kerugian dibebankan dalam tahun berjalan.


Pada kasus pertukaran yang menjadi persoalan utama adalah penentuan nilainya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya berbagai kondisi atas pertukaran yang terjadi. Yang menjadi patokan dasar adalah :
1.      Pertukaran aktiva sejenis atau tidak
Untuk penukaran aktiva tidak sejenis, anggaplah bahwa tanggal 1 juli 199D suatu mesin A ditukar dengan mesin B. Mesin A dibeli pada tanggal 2 Januari 199A dengan harga Rp. 100.000.000. Harga mesin B Rp. 150.000.000. Metode penyusutan yang digunakan adalah garis lurus dengan masa manfaat 10 tahun. Untuk penukaran ini mesin A sepakat untuk dinilai sebesar Rp. 90.000.000. Jadi nilai tukar mesin A adalah sejumlah ini. Penghitungan nilai buku, jumlah yag harus dibayar dan keuntungan dari petukaran adalah sebagai berikut :
Harga perolehan mesin A                                                                     Rp. 100.000.000
Akumulasi penyusutan :
Sampai dengan 31 Desember 199C     Rp. 30.000.000
            Tahun 199D (s/d Juli)                           Rp.   5.000.000           Rp.   35.000.000
Nilai buku pada saat penukaran                                                           Rp.   65.000.000
Harga mesin B                                                                                      Rp. 150.000.000
Nilai tukar mesin A                                                                              Rp.   90.000.000
Jumlah yang harus dibayar                                                                   Rp.   60.000.000
Nilai tukar mesin A                                                                              Rp.   90.000.000
Nilai buku mesin A                                                                               Rp.   65.000.000
Keuntungan dari penukaran                                                                 Rp.   25.000.000

Ayat jurnal yang harus dibuat untuk transaksi tersebut diatas adalah sebagai berikut :
(1)
(D) Biaya penyusutan                     Rp. 5.000.000
(K) Akumulasi penyusutan                                         Rp. 5.000.000

(2)
(D) Mesin B                                    Rp. 150.000.000
(D) Akumulasi penyusutan             Rp.   35.000.000
(K) Mesin A                                                                   Rp. 100.000.000
(K) Bank                                                                        Rp.   60.000.000
(K) Keuntungan dari penukaran
                     Aktiva tetap                                              Rp.   25.000.000

            Apabila dalam contoh diatas, penukaran dilakukan untuk aktiva yang sejenis (katakanlah mesin A dengan mesin A yang baru), maka ayat jurnal yang harus dibuat sebagai berikut :

(1)
(D) Biaya penyusutan                     Rp. 5.000.000
(K) Akumulasi penyusutan                                         Rp. 5.000.000

(2)
(D) Mesin A (baru)                         Rp. 125.000.000
(D) Akumulasi penyusutan             Rp.   35.000.000
(K) Mesin A (lama)                                                        Rp. 100.000.000
(K) Bank                                                                        Rp.   60.000.000

Perhatikan bahwa nilai mesin A yang baru adalah Rp 125.000.000. jumlah ini merupakan harga mesin baru dikurangi dengan keuntungan yang ditangguhkan.
Anggaplah sekarang bahwa dalam penukaran mesin A dengan mesin B tersebuhargat di atas, nilai tukar mesin A yang disepakati bukan Rp 90.000.000 tetapi hanya Rp 50.000.000. dalam keadaan demikian, penukaran tadi akan mendatangkan kerugian. Perhitungan jumlah yang harus dibayar dan kerugian karena penukaran adalah sebagai berikut (nilai buku sama dengan yang telah dihitung terdahulu) :
Harga mesin B                                                                                      Rp 150.000.000
Nilai tukar mesin A                                                                              Rp   50.000.000
Jumlah yang harus dibayar                                                                   Rp 100.000.000
Nilai tukar mesin A                                                                              Rp   50.000.000
Nilai buku mesin A                                                                               Rp   65.000.000
Kerugian karena penukaran                                                                  Rp   15.000.000

Ayat jurnal yang harus dibuat adalah sebagai berikut :

(1)
(D) Biaya penyusutan                     Rp. 5.000.000
(K) Akumulasi penyusutan                                         Rp. 5.000.000

(2)
(D) Mesin B                                    Rp. 150.000.000
(D) Akumulasi penyusutan             Rp.   35.000.000
(D) Kerugian karena penukaran
     Aktiva tetap                     Rp    15.000.000
(K) Mesin A                                                                   Rp. 100.000.000
(K) Bank                                                                        Rp.  100.000.000

Ayat jurnal tersebut di atas juga berlaku apabila penukaran dilakukan untuk aktiva yang sejenis. Keuntungan (kerugian) karena penukaran aktiva tetap dilaporkan sebagai pendapatan (biaya) lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar