Entri Populer


 
 
Haven Giguere/Yale PH1, planet baru dengan 4 bintang. Planet ini termasuk jenis gas raksasa, berukuran 6 kali Bumi.

LONDON,  Penemuan planet dengan satu atau dua bintang sudah biasa. Kali ini, astronom menemukan planet yang akan membuat siapa pun mengatakan “wow”. Planet temuan baru tersebut disinari oleh empat bintang.
Planet yang ditemukan mengorbit sepasang bintang ganda, dua bintang yang mengorbit satu sama lain. Sementara, nun jauh di orbit planet itu, ada sepasang bintang ganda lain yang juga eksis.
Awalnya, tanda keberadaan planet ini disadari oleh volunteer situs web planethunters.org. Kemudian, temuan ditindaklanjuti dengan observasi oleh astronom di Keck Observatory. Publikasi penemuan telah masuk ke server Arxiv.
Planet baru ini terletak pada jarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi, dinamai PH1, sesuai program Planet Hunter. PH1 diidentifikasi sebagai jenis planet gas raksasa dengan ukuran 6 kali Bumi.
Dr Chris Lintott dari University of Oxford di Inggris mengatakan, “Keempat bintang membuat lingkungan planet menjadi kompleks. Namun, planet stabil pada orbitnya. Ini membingungkan dan yang juga membuat penemuan ini menyenangkan. Pastinya, ini tak terduga.”
Sistem bintang ganda, yang terdiri dari bintang yang mengorbit satu sama lain, sebenarnya umum. Namun, hanya beberapa planet yang mengorbit sistem bintang ganda dengan stabil. Planet dengan empat bintang baru dilaporkan kali ini.
Lintott, seperti dikutip BBC, Senin (15/10/2012), mengatakan, “Ada enam planet lain yang mengorbit stabil ke sistem bintang ganda dan mereka terletak cukup dekat dengan bintang induknya.”
Menurut Lintott, penemuan ini menggambarkan bahwa planet bisa terbentuk di bagian dalam piringan protoplanet. Piringan protoplanet adalah gas berdensitas tinggi yang mengelilingi bintang yang baru terbentuk.
“Planet terbentuk sangat dekat dan bisa memiliki orbit yang stabil. Hal ini mungkin memengaruhi (dapat dijumpai) pada pembentukan planet di tempat lain,” papar Lintott yang juga terlibat observasi.
Volunteer Planet Hunter yang berperan dalam penemuan planet ini adalah Kian Jek dari San Francisco dan Robert Gagliano dari Cottonwood, Arizona. Mereka menjumpai kedipan cahaya bintang akibat adanya planet yang transit di mukanya.
Planet Hunter adalah inisiasi yang dimulai sejak tahun 2010. Misi ini mengajak publik menemukan planet-planet baru. Intinya, misi mengajak publik menganalisis data menemukan planet sehingga mengatasi kelemahan dalam penggunaan sistem komputer.
Planet Hunter mendukung misi Kepler yang diluncurkan tahun 2009. Dengan masuk ke situs web Planet Hunter, publik bisa mengakses data yang telah dihasilkan oleh misi Kepler. Kini, Planet Hunter telah beranggotakan 170.000 orang.



Beberapa ilmuwan Amerika Serikat dan Perancis serta negara lainnya pada saat melakukan survey di area dasar laut Segitiga Bermuda,Samudera Atlantik. Hasil survery mereka menemukan sebuah piramida berdiri tegak di dasar laut yang tak pernah diketahui orang, berada dibawah ombak yang menggelora!.

Panjang sisi dasar piramida ini mencapai 300 meter,tingginya 200 meter,dan jarak ujung piramida ini dari permukaan laut sekitar 100 meter.Jika bicara tentang ukuran,piramida ini lebih besar skalanya dibandingkan dengan piramida Mesir kuno yang ada di darat.
 
Di atas piramida terdapat dua buah lubang yang sangat besar,air laut dengan kecepatan tinggi melalui kedua lubang ini,dan oleh karena itu menggulung ombak yang mengamuk dengan membentuk pusaran raksasa yang membuat perairan disekitar ini menimbulkan ombak yang dahsyat menggelora dan halimun pada permukaan laut.Penemuan terbaru ini membuat para ilmuwan takjub.
 
Bagaimanakah orang dulu membangun piramida dan hidup didasar laut dengan lautnya yang gemuruh menggelora? Ada beberapa ilmuwan Barat yang berpendapat bahwa Piramida di dasar laut ini mungkin awalnya dibuat diatas daratan,lalu terjadi gempa bumi yang dahsyat,dan tenggelam ke dasar laut seiring dengan perubahan di darat. Ilmuwan lainnya berpendapat bahwa beberapa ratus tahun yang silam perairan di area Segitiga Bermuda mungkin pernah sebagai salah satu landasan aktivitas bangsa Atlantis,dan Piramida di dasar laut tersebut mungkin sebuah gudang pemasokan mereka.
 
Ada juga yang curiga bahwa Piramida mungkin sebuah tanah suci yang khusus dilindungi oleh bangsa Atlantis pada tempat yang mempunyai sejenis kekuatan dan sifat khas energi kosmosnya.


 
Piramida ini bisa menarik dan mengumpulkan sinar kosmos,medan energi atau energi gelombang lain yang belum diketahui.Struktur pada bagian dalamnya mungkin adalah resonansi gelombang mikro,yang memiliki efek terhadap suatu benda dan menghimpun sumber energi lainnya.
 
Benarkah demikian? Master Li Hongzhi dalam buku Zhuan Falun mempunyai penjelasan tentang penemuan peradaban prasejarah sebagai berikut:
“Di atas bumi ada benua Asia,Eropa,Amerika Selatan,Amerika Utara,Oceania,Afrika dan benua Antartika,yang oleh ilmuwan geologi secara umum disebut ‘lempeng kontinental’.Sejak terbentuknya lempeng kontinental sampai sekarang,sudah ada sejarah puluhan juta tahun.



Dapat dikatakan pula bahwa banyak daratan berasal dari dasar laut yang naik ke atas,ada juga banyak daratan yang tenggelam ke dasar laut,sejak kondisi ini stabil sampai keadaan sekarang,sudah bersejarah puluhan juta tahun.



Namun dibanyak dasar laut,telah ditemukan sejumlah bangunan yang tinggi besar dengan pahatan yang sangat indah,dan bukan berasal dari warisan budaya umat manusia modern,jadi pasti bangunan yang telah dibuat sebelum ia tenggelam ke dasar laut.” Dipandang dari sudut ini,misteri asal mula Piramida dasar laut ini sudah dapat dipecahkan
Terima Kasih Atas Kunjungannya