BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam
berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Dengan adanya
persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada berbagai peluang dan ancaman baik
yang berasal dari luar maupun dari dalam perusahaan yang akan memberikan
pengaruh yang cukup besar terhadap kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap
wirausaha dituntut untuk selalu mengerti dan memahaini apa yang terjadi dipasar
dan apa yang menjadi keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di
lingkungan bisnis sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan
berupaya untuk meininimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan
yang diiniliki. Dengan deinikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan
menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan
adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak
langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal
teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk. Pada saat kondisi seperti
itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam mengambil keputusan maupun
langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan usahanya tersebut. Strategi
bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan dilakukan untuk
pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada
beberapa aspek yang menentukan berhasil tidaknya suatu usaha yang dijalankan.
Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun pemasaran. Modal bisa di dapat dari
berbagai cara inisalnya dengan modal yang kita punya sendiri ataupun dengan
pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu keinitraan atau hubungan sosial
yang baik dalam berwirausaha. Karena terkadang dalam berwirausaha kita tidak
dapat memulainya sendiri baik karena kekurangan uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas
maka rumusan masalah adalah sebagai berikut :
“Apa
Pengaruh Strategi Terhadap Keunggulan Bersaing Dalam Berwirausaha”?
1.3
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah dapat
diambil sebagai tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk menganalisis
pengaruh strategi terhadap keunggulan bersaing dalam berwirausaha.
1.4
Manfaat
- Bagi Akadeinik
Diharapkan
dapat memberikan manfaat kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan
wawasan tentang pengambilan strategi yang tepat dalam menjalankan suatu usaha
sehingga usaha tersebut dapat berkembang dan bersaing dengan usaha-usaha
lainnya.
·
Bagi Wirausaha
Diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi
persaingan pada suatu organisasi/perusahaan untuk meinilih strategi secara tepat
sehingga dapat menciptakan keunggulan bersaing yang kompetitif.
1.5 Sumber
Data
Sumber data yang digunakan dalam
membuat makalah ini berasal dari buku-buku yang ada di Perpustakaan Kota
Gorontalo dan internat dalam bentuk
artikel/blog.
1.6 Tehnik
Analisis Data
Teknik analisis data menggunakan
pendekatan secara kualitatif yaitu mendeskripsikan
tentang bagaimana strategi untuk
menciptakan keunggulan bersaing dalam berwirausaha.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1
Pengertian Strategi
Oxpord Pocked Dictionary
“merupakan
seni perang, khususnya perencanaan gerakan pasukan, kapal dan sebagainya menuju
posisi yang layak, rencana tindakan atau kebajikan dalam bisnis atau politik
dan sebainya”.
Alfred Chandler (1962) Strategy and
structure
“merupakan
penetapan sasaran dan tujuan jangka panjang sebuah perusahaan, dan arah
tindakan serta alokasi sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran dan
tujuan itu.
Robert D Buzzell & Bradley T
Gale (1987)
“strategi
adalah kebijakan dan keputusan kunci yang digunakan oleh manajemen yang
mempunyai dampak yang besar pada kinerja keuangan. Kebijakan dan keputusan ini
biasanya melibatkan koinitmen sumber daya yang penting dan tidak dapat diganti
dengan mudah”.
Kenneth Andrew (1971) Konsep Strategi
Kooperatif
“strategy
adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta rencana-rencana
penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan cara seperti
menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh perusahaan, dan
jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini”.
2.2 Keunggulan Bersaing
Dengan
kemajuan teknologi yang tidak dapat dibendung maka suatu produk perusahaan akan
tambah berkembang sampai pada suatu titik, dimana produk tersebut nantinya akan
sulit dibedakan antara satu dengan lainnya. Agar menang dalam suatu persaingan,
maka dalam memasarkan produk saat ini produsen tidak hanya berdasarkan pada
kualitas produk saja, tetapi juga tergantung pada strategi yang umumnya
digunakan perusahaan yaitu orientasi pasar ( Never and Slater,1990 ) dan
inovasi ( Wahyono,2002 ) serta orientasi kewirausahaan ( Weerawerdena, 2003 ).
Menurut
Kohli dan Jaworski ( 1990 ), orientasi pasar merupakan budaya perusahaan yang
bisa membawa pada meningkatnya kinerja pemasaran.
Never
dan Settler 1990,
“mendefinisikan
orientasi pasar sebagai budaya organisasi yang paling efektif dan efisien untuk
menciptakan perilaku-perilaku yang dibutuhkan untuk menciptakan superior value
bagi pembeli dan menghasilkan superior performance bagi perusahaan”.
Perusahaan yang
telah menjadikan orientasi pasar sebagai budaya organisasi akan berdasar pada
kebutuhan dasar eksternal, keinginan dan perinintaan pasar sebagai dasar dalam
penyusunan strategi bagi masing – masing unit bisnis dalam organisasi, dan
menentukan keberhasilan perusahaan. Selain orientasi pasar, inovasi juga dapat
dijadikan sebagai salah satu strategi dalam mencapai keunggulan bersaing.
Wahyono, 2002
“tujuan
utama dari inovasi adalah untuk memenuhi perinintaan pasar sehingga produk
inovasi merupakan salah satu yang dapat digunakan sebagai keunggulan bersaing bagi
perusahaan”.
Wirausaha
sendiri berarti suatu kegiatan manusia dengan mengerahkan tenaga pikiran atau
badan untuk menciptakan atau mencapai suatu pekerjaan yang dapat mewujudkan
insan mulia ( Weerawerdena,2003 ). Menemukan bahwa inovasi merupakan faktor
penting untuk mencapai keunggulan bersaing. Sedangkan Burden dan Proctor (
2000) justru menemukan bahwa fokus pada pelanggan ( merupakan salah satu elemen
dari orientasi pasar ) ternyata juga menjadi faktor penting untuk menciptakan
keunggulan bersaing. Bagi perusahaan, keberhasilan dalam menciptakan keunggulan
bersaing sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kinerjanya. Hamel dan
Prahalad ( 1994 ) menyatakan bahwa kompetensi pengetahuan pemasaran menjadi
kunci keberhasilan kinerja pemasaran secara signifikan. Bharadwaj et al.,( 1993 ) menjelaskan bahwa keunggulan
bersaing merupakan hasil dari implementasi strategi yang memanfaatkan berbagai sumberdaya
yang diiniliki perusahaan.
Pendapat yang
serupa juga dikemukakan oleh Porter ( 1990 ) menjelaskan bahwa
“keunggulan
bersaing adalah jantung kinerja pemasaran untuk menghadapi persaingan.
Keunggulan bersaing diartikan sebagai strategi benefit dari perusahaan yang
melakukan kerjasama untuk menciptakan keunggulan bersaing yang lebih efektif
dalam pasarnya. Strategi ini harus didesain untuk mewujudkan keunggulan
bersaing yang terus menerus sehingga perusahaan dapat mendoininasi baik dipasar
maupun pasar baru”.
Hal ini didukung
oleh pendapat Styagraha ( 1994) menyatakan bahwa :
“keunggulan
bersaing adalah kemampuan suatu badan usaha untuk memberikan nilai lebih
terhadap produknya dibandingkan para pesaingnya dan nilai tersebut memang
mendatangkan manfaat bagi pelanggan”.
2.3
Kewirausahaan
Wirausaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat,
merdeka lahir dan bathin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana
orang mengejar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif
dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk
memacu kreatifitas.
Menurut para ahli wirausaha adalah
sebagai berikut :
Peter F Drucker : “kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda” .
Thomas
W Zimmerer
“Kewirausahaan
adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk memecahkan permasalahan dan
upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari”.
Andrew J Dubrin : “seseorang
yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif”.
Robbin & Coulter
“kewirausahaan adalah
proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya
terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan
tumbuh dengan memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan,
tidak peduli apa sumber daya yang saat ini dikendalikan”.
Frank Knight (1921)
“wirausahawan
mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini
menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinainika
pasar. Seorang wirausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi
manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan”.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Strategi
Kewirausahaan
Para wirausaha menggunakan proses
inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber untuk menciptakan suatu nilai
barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas. Kreativitas
merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara baru untuk
mengombinasikan sumber-sumber dan proses pengembangan pengetahuan secara
sistematis ke dalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan
dipandang sebagai penciptaan sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan
sesuatu dalam alam. Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan
perusahaan yang menjainin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru
ingin berhasil, maka wirausaha harus memiliki empat kompetensi, di antaranya:
1)
Fokus pada pasar, bukan pada
teknologi.
2)
Buat ramalan pendanaan untuk
menghindari tidak terbiayainya perusahaan.
3)
Bangun tim manajemen, bukan
menonjolkan perorangan (not a “one-person” show).
4)
Beri peran tertentu, khusus bagi
wirausaha penemu.
Dalam
melakukan strategi usahanya, wirausaha biasanya menggunakan strategi sebagai
berikut:
1.
Menyangkut pengembangan keterampilan
untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh perusahaan yang berada di pasar
pertama. Yang sering terjadi adalah banyak peniru (iinitator) memperbaiki
atau memodifikasi barang dan jasa untuk menciptakan nilai yang lebih tinggi
bagi pembeli. Bila deinikian, wirausaha perlu meinindahkan daya saingnya ke
segmen pasar lain dengan mendoininasi segmen pasar kecil yang dipandang
perusahaan besar tidak memiliki peluang.
2.
perubahan karakteristik produk,
pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi ini dilakukan dengan
mengubah produk dan jasa yang sudah ada, inisalnya mengubah manfaat, nilai, dan
karakteristik ekonoini lainnya. Strategi ini menciptakan inovasi dengan salah
satu cara berikut:
a. Menciptakan
manfaat.
b. Meningkatkan
nilai inovasi.
c. Beradaptasi
dengan lingkungan sosial ekonoini pelanggan.
d. Menyajikan
apa yang dianggap beinilai oleh pelanggan.
Pada
umumnya perusahaan kecil yang berhasil secara berkesinambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang
unik, dan memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas. Ada beberapa
keputusan strategis yang diperlukan dalam kondisi pertumbuhan, yaitu:
1.
Perubahan produk barang dan jasa.
2.
Strategi yang menyangkut penetrasi
pasar, ekspansi pasar, diversifikasi produk dan jasa, integrasi regional, atau
ekspansi usaha.
3.
Kemampuan untuk memperoleh modal
investasi dalam rangka penelitian dan pengembangan, proses produksi dan
penggantian peralatan, dan dalam rangka penambahan sumber daya manusia.
4.
Analisis sumber daya manusia,
sehingga memiliki keterampilan yang unik untuk mengimplementasikan strategi.
5.
Analisis pesaing baik yang ada
maupun yang potensial untuk memantapkan stategi bersaing. Keputusannya harus
berdasarkan perilaku, sumber daya, dan koinitmen yang diiniliki pesaing di masa
lalu.
6.
Kemampuan untuk menopang keunggulan
strategi perusahaan dan untuk memodifikasi strategi dalam menghadapi perubahan
perinintaan pelanggan dan perilaku strategi persaingan baru.
7.
Penentuan harga barang atau jasa
untuk jangka pendek dan jangka panjang.
8.
Interaksi perusahaan dengan
masyarakat luas.
9.
Pengaruh pertumbuhan perusahaan yang
cepat terhadap aliran kas.
3.1.1 Strategi
bagi Peinimpin Pasar
Apabila
perusahaan telah memiliki peluang pasar yang besar seperti pada masa
pertumbuhan, maka strateginya:
1.
Bersikap menyerang dan agresif untuk
mempertahankan pangsa pasar. Wirausaha harus siap memperbaiki strategi
bersaingnya agar tetap dapat mempertahankan reputasi terbaik di mata pelanggan.
2.
Bersikap bertahan dan tidak terlalu
agresif. Dalam posisi ini, setiap departemen secara efektif menemukan
keunggulan bersaing dan secara bertahap dapat membangun hambatan masuk ke
segmen pasar yang dipilih untuk bersaing.
3.
Tidak boleh ada anggapan bahwa
perusahaan yang berhasil tidak memiliki tantangan. Perusahaan yang pasif
mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang pesaing untuk memasuki pasar.
Kegagalan dalam mempertahankan strategi akan memperlemah perusahaan dalam
menanggapi serangan dan pesaing. Bila deinikian maka, pesaing akan menjadi peinimpin
pasar (market leader) yang baru.
3.1.2 Strategi
bagi Bukan Peinimpin Pasar
Perusahaan yang memasuki tahap
pertumbuhan yang memiliki posisi kuat di pasar, memiliki strategi tertentu. Akan
tetapi strategi ini bukan untuk bersaing dengan market leader. Strategi
ini dilakukan dengan cara:
1.
Secara agresif menggunakan
kompetensi terbaiknya untuk meraih peluang pasar sehingga tidak tertandingi
oleh pesaing. Wirausaha harus memposisikan dirinya dalam segmen pasar kecil
sebagai pemain yang paling doininan. Wirausaha membangun dan mempertahankan
hubungan secara terbuka dengan para pelanggannya. Dalam hal wirausaha jarang
mengabaikan peluang dan selalu memperkuat hubungan melalui pelayanan yang
istimewa dan atas kebutuhan pelanggan.
2.
Mengembangkan strategi sebagai follower
leader. Dalam kondisi ekonoini yang baik, perusahaan yang mengikuti
strategi ini bisa berhasil. Ancaman untuk strategi ini adalah jika pelanggan
tidak lagi memandang perusahaan pemasok sebagai pilihan pertama. Selain itu,
pasar dengan produk dan jasa sejenis (undifferentiated), bukanlah pasar
yang menarik untuk persaingan.
3.1.2 Strategi yang Lain
Banyak strategi yang dilakukan
wirausaha pada tahap pertumbuhan, di antaranya:
1. Pertahanan
bersaing. Agar tetap dapat bersaing, maka pengembangan produk dan perluasan
pelayanan perusahaan harus selalu dinaimis dan memposisikan perusahaan dalam
keadaan kritis. Perusahaan harus selalu inovatif dan memperbaiki
keberhasilannya di masa lalu atau memperbaiki produk yang pertama kali
dihasilkannya, sebab jika tidak akan ditinggalkan oleh pasar.
2. Mencoba
untuk produk yang menjadi “pemukul besar ”, dan tidak berkonsentrasi
pada perbaikan keberhasilan produk yang sudah ada. Keberhasilan perusahaan
seperti 3M (Man, Material, Market) tetap mendoininasi posisi pasar melalui
pengenalan produk baru secara berkesinambungan.
3. Mengambil
langkah positif dan proaktif untuk menguasai manajer kunci dan ahli teknik
profesional yang selalu diikutsertakan dalam pembentukan keberhasilan
perusahaan. Sangatlah tidak mudah untuk menempatkan kembali kemampuan individual
yang cakap. Oleh sebab itu, kehilangan seseorang yang cakap dan dianggap kunci
dapat menghancurkan keunggulan perusahaan dalam persaingan.
Bentuk strategi lain berdasarkan aspek
kemampuan perusahaan dalam menghadapi persaingan atau posisi kompetitif dan
kemampuan bisnis, industri dalam menghasilkan laba adalah strategi pertumbuhan,
stabilitas dan pengurangan. (Whellen & Hunger, 2000):
1.
Strategi Integrasi
·
Integrasi kedepan
Strategi
yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh pemasok
barang dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena
dengan mengambil alih pemasok bahan akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke depan, seperti: Grosir mengurangi jumlah pedagang
perantara yang akan memasukkan barang dengan langsung dari produsen barang.
·
Integrasi kebelakang
Strategi
yang dijalankan dengan mengambil alih fungsi yang semula dilakukan oleh
distributor dengan pertimbangan tertentu. Strategi ini banyak dijalankan karena
dengan mengambil alih fungsi distributor akan terjadi efisiensi biaya. Contoh
kebijakan integrasi ke belakang, seperti: Hotel membeli armada transportasi
untuk mengurangi pelanggan memakai alat transportasi diluar hotel.
·
Integrasi horisontal
Strategi
yang dijalankan dengan memperluas kegiatan perusahaan ke dalam lokasi geografis
yang berbeda atau menambah rentang produk atau jasa. Contoh kebijakan integrasi
horisontal, seperti: Gramedia, Inie Pasar baru yang membuka usaha di berbagai
wilayah.
Melalui formulasi dan penerapan
strategi yang efektif kinerja bisnis dapat ditingkatkan. Namun karena banyaknya
berbagai macam bisnis yang berkembang, sehingga penentuan strategi sulit secara
rinci untuk diuraikan, mengingat rencana tindakan yang senantiasa berubah.
Namun, pada umumnya ada empat unsur utama strategi yang dapat diidentifikasi,
antara lain:
·
Sasaran
·
Pemahaman lingkungan
·
Penelitian sumber daya dan kemampuan
·
Penerapan yang efektif
Hal terpenting adalah apabila sebuah
bisnis yang sedang berjalan itu memiliki sumber daya dan kemampuan yang unggul
dibanding pesaing-pesaingnya, maka sepanjang bisnis itu menggunakan strategi
yang mampu memanfaatkan sumber daya dan kemampuan secara efektif, maka bisnis
itu akan mempunyai keunggulan bersaing. Kemungkinan memepertahankan keunggulan
bersaing itu tergantung pada : tahan lama, dapat ditiru dan kelayakan.
Keinginan dari pihak konsumen menentukan kebijakan strategi yang akan diambil,
dimana pokok-pokok utama dari strategi ini adalah:
- Koinitmen akan harga yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi
Bertujuan
untuk menawarkan suatu kombinasi antara harga dan mutu yang mencerininkan bahwa
nilai uang merupakan kriteria yang doininan bagi keputusan konsumen.
- Peningkatan efisiensi biaya
Harga
yang rendah dan nilai uang menyebabkan peningkatan efisiensi biaya pada semua
bidang operasi bisnis. Pada saat seperti ini wirausahawan dituntut mampu
melakukan perputaran penjualan yang tinggi dengan biaya operasional yang seininimal
mungkin. Cara terbaik yang perlu dilakukan adalah : penyederhanaan operasi, memiliki
falsafah manajemen organisasai yang mampu membentuk networking, menyususn
rencana tindakan untuk penghematan biaya dan mengintegrasikan produksi dan
distribusi dengan penjualan.
3.2
Strategi Pengembangan Usaha
Untuk menangkap
peluang-peluang ada strategi yang tepat meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
- Peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, disamping juga teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting.
- Peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha kecil di perdesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan akan sangat membantu adalah prasarana perhubungan.
- Kewirausahaan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Dalam hal ini pelatihan-pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berusaha teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan semangat wirausaha.
- Kelembagaan. Kelembagaan ekonoini dalam arti luas adalah pasar. Maka memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan melebarnya kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam suatu ekonoini bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan sosial.
- Kemitraan usaha. Kemitraan usaha merupakan jalur yang penting dan strategis bagi pengembangan usaha ekonomi rakyat. Kemitraan telah terbukti berhasil diterapkan di negara-negara lain dan menguntungkan pada perkembangan ekonomi dan industrialisasi mereka yang teramat cepat itu.
Umumnya perusahaan menerapkan
strategi bersaing ini secara eksplisit melalui kegiatan-kegiatan dari berbagai
departemen fungsional perusahaan yang ada. Pemikiran dasar dari penciptaan
strategi bersaing berawal dari pengembangan formula umum mengenai bagaimana
bisnis akan dikembangkan, apakah sebenarnya yang menjadi tujuannya dan
kebijakan apa yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Pengertian
keunggulan bersaing sendiri memiliki dua arti yang berbeda tetapi saling
berhubungan. Pengertian pertama menekankan pada keunggulan atau superior dalam
hal sumber daya dan keahlian yang dimiliki perusahaan. Perusahaan yang memiliki
kompetensi dalam bidang pemasaran, manufacturing, dan inovasi dapat menjadikannya
sebagai sumber-sumber untuk mencapai keunggulan bersaing. Melalui ketiga bidang
kompetensi tersebut, perusahaan dapat mengembangkan strategi sehingga dapat
menghasilkan produk laku di pasaran. Sedangkan pengertian kedua menekankan pada
keunggulan dalam pencapaian kinerja selama ini. Pengertian ini terkait dengan
posisi perusahaan dibandingkan dengan apa pesaingnya. Perusahaan yang terus
memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan kinerja
tersebut memiliki peluang mencapai posisi persaingan yang baik maka sebenarnya
perusahaan telah memiliki modal yang kuat untuk terus bersaing dengan perusahan
lain (Meike Supranoto,10
September 2010).
Beberapa
indikator yang digunakan untuk mengukur keunggulan bersaing adalah keunikan,
jarang dijumpai, tidak mudah ditiru, tidak mudah diganti, dan harga bersaing.
Keunikan produk adalah keunikan produk perusahaan yang memadukan nilai seni dengan
selera pelanggan. Harga bersaing adalah kemampuan perusahaan untuk menyesuaikan
harga produknya dengan harga umum di pasaran. Tidak mudah dijumpai berarti
keberadaannya langka dalam persaingan yang saat ini dilakukan. Tidak mudah
ditiru berarti dapat ditiru dengan tidak sempurna. Sulit digantikan berarti
tidak memiliki pengganti yang sama.
BAB IV
PENUTUP
I.4 Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa menerapkan strategi secara tepat akan
berdampak pada kemampuan mereka (wirausaha) untuk bersaing dengan usaha lain
serta dapat meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara
mengembangkan inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber
keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga.
2.4 Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat
menjadi peluang bagi usaha kecil dan kewirausahaan oleh karena itu para
wirausaha tidak hanya berfokus pada strategi inovasi dan menjalin kemitraan
seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga
yaitu memperhatikan perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkan
kinerja.
DAFTAR PUSTAKA
Oxpord
Pocked Dictionary. Strategi
Bisnis.Auckland: McGraw Hill Book Company.
Whellen & Hunger, Manajemen Strategi. Andi, 2000.
Styagraha, Manajemen Strategi dan Kebijakan Perusahaan,
Erlangga, 1994.
Porter, Manajemen
Pemasaran, Indeks, 2008.
Artikel Meike Supranoto, 10 September 2010
diambil dari :
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=makalah+Penerapan+strategi+bersaing+dalam+beberapa+kondisi+perusahaan++filetype:doc&source=web&cd=5&cad=rja&ved=0CDIQFjAE&url=http%3A%2F%2Fyuli.student.ung.ac.id%2Ffiles%2F2012%2F01%2Fmakalah-strategi.doc&ei=PWCrUJywJYW3rAeF2IC4Bg&usg=AFQjCNFKivAPXZFF3G9STtevbIWo2Ll5cg
Tidak ada komentar:
Posting Komentar